Allahumma, Paksakeun! (Bangun Pagi)

Bangun pagi. Terdengar sepele dan sederhana. Namun, cukup sulit melakukannya bagi yang tidak memiliki komitmen. Wah, kalau sudah bawa-bawa komitmen, berat juga urusannya, hehe..

Tapi yakinlah, perubahan itu muncul mulai dari bangun pagi. Akan banyak perubahan ketika Anda bangun lebih pagi dari biasanya. Minimal, bangun pagi itu sendiri.

Mulai sekarang, saya berkomitmen untuk bangun lebih pagi dari sebelumnya. Jika sebelumnya saya bangun pukul 5 atau lebih, hari ini saya bangun pukul 4.30, pas saat azan Subuh berkumandang. Jika sebelumnya saya tidur setelah salat Subuh, mulai hari ini saya (berusaha) untuk tidak tidur lagi.

Bangun lebih pagi membuat saya punya cukup waktu untuk melakukan banyak hal. Saya bisa berjalan ke luar menghirup udara segar yang belum tercampuri polusi. Salat Subuh berjamaah di masjid dekat kosan. Tersenyum dengan orang tak dikenal sepulang dari masjid. Menonton berita di TV sebagai referensi liputan hari ini. Juga berselancar di dunia maya untuk sekadar mencari inspirasi. Lalu menulis tulisan tentang bangun pagi. Ah, banyak sekali yang bisa dilakukan setelah bangun pagi. Dan pada saat yang sama, mencoba mensyukuri semua itu. Sebab, hingga detik ini saya masih diberi kekuatan untuk melakukannya. Indah sekali bukan?

Manfaat yang lain dari bangun pagi adalah memiliki waktu khusus untuk mengasah potensi diri. Bagi yang masih single seperti saya (sedikit promosi, hehe..), waktu khusus tersebut memang cukup luang, selain di pagi hari. Namun, bagi mereka yang sudah berkeluarga, apalagi punya anak, bangun pagi tentu sangat bermanfaat. Sebab jika bangun kesiangan, waktu itu akan bentrok dengan urusan rumah tangga. Mulai dari mencuci piring, menyapu lantai, menyetrika baju, menyiapkan sarapan, sampai mati-matian menenangkan anak yang nangis saat bangun tidur. Belum lagi siap-siap berangkat beraktivitas. Kalau sudah begitu, bisa repot urusannya. Betul ga, Dro?

So, mulai sekarang, set alarm di pikiran Anda pada malam hari untuk bangun pagi. Sekali lagi, set alarm di pikiran Anda. Sebab kalau alarm di HP, Anda pasti bangun.. untuk mematikannya. Tapi, jika set di pikiran, Anda akan sayang jika mengabaikannya. Saat bangun, pastikan mata Anda melek. Karena kalau merem, itu namanya tidur. Jika tidak kuat untuk melek, ucapkanlah doa, “Allahumma, paksakeun!” Dan, kata Mario Teguh, lihatlah apa yang terjadi!

Leave a comment